Ramadhan dan
Syawal adalah dua bulan agung yang keduanya ditunggu-tunggu hadirnya oleh
segenap muslim di dunia. Ramadhan yang merupakan bulan dimana Allah swt membuka
pintu Pahala dan Ampunan seluas-luasnya bagi setiap manusia.Tiap-tiap ibadah
yang dilakukan pada hari-hari ramadhan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda
dari Allah swt, membuat setiap muslim menunggu-nunggu hadirnya penghulu dari
segala bulan yaitu bulan Ramadhan.
Syawal yang
merupakan bulan penuh kemenangan. terdapat hari raya idul fitri didalamnya,
dimana setiap muslim setelah berjuang untuk mengendalikan hawa nafsu selama
sebulan penuh diharapkan memperoleh penghapusan dosa dan mendapat pahala dari
Allah swt. Berdasarkan pada tradisi yang ada pula sudah menjadi kebiasaan bagi
setiap muslim untuk bersilaturahim , saling mengunjungi dan saling memaafkan
antara satu sama lainnya.
Kedua bulan yang berdampingan ini terdapat
makna kesalehan pribadi dan kesalehan sosial bagi tiap-tiap manusia yang
tercermin dari ibadah-ibadah serta tradisi-tradisi yang dilakukannya.
Pada bulan
Ramadhan tiap-tiap muslim berusaha untuk mendekatkan diri secara personal
kepada allah. Tiap-tiap muslim berusaha untuk memperbaiki dan memperkuat
hubunganya kepada allah melalui ibadah-ibadah mahdah seperti puasa,
memperbanyak sholat , memperbanyak dzikir , membaca dan mentadaburi al-quran
serta melakukan itikaf guna semakin
memperkuat hubungannya kepada allah (habluminnallah) adalah bentuk-bentuk
kesalehan pribadi yang bertujuan untuk memperkuat hubungan baik kepada allah, yang mungkin sempat renggang
pada bulan-bulan sebelumnya atau sekedar untuk merperkuat hubunganya yang baik
kepada Allah swt.
Di bulan
ramadhan juga tiap-tiap muslim berusaha untuk memperkuat kesalehan sosial.
Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan pada sesamanya yang membutuhkan
seperti misalnya melalui pemberian shadaqoh, infak dan zakat fitrah yang
kesemuanya selain diperuntukan untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan kepada
Allah juga untuk memperbaiki dan memperkuat hubungan baikn antara sesama
manusia (hablumminanas). Ibadah seperti Shalat Tarawih selain juga merupakan sarana untuk
mendekatkan diri kepada Allah (habluminnallah) juga merupakan sarana bagi kita
untuk bersilaturahim.Hal ini karena pada tiap-tiap malam kita dapat berkumpul
bersama-sama bertemu untuk mengerjakan sholat dan mengerjakan ibadah lain setelahnya
seperti pengajian malam , itikaf bersama dsb. yang dimana hal tersebut tidak
akan pernah kita lakukan pada bulan-bulan sebelumnya.
Selain ibadah juga terdapat tradisi-tradisi
yang sifatnya baik dan juga dapat memperkuat hubungan sesama manusia
(habluminannas) yang hanya biasa kita lakukan pada bulan Ramadhan dan Syawal.
Misalnya Agenda Iftar Bersama (buka
puasa bersama) yang sering dijadikan momentum bagi teman-teman yang sudah lama
tidak berkumpul untuk kembali bertemu menjalin silaturahmi. Agenda mudik
lebaran yang dijadikan sarana untuk bertemu sanak saudara yang mungkin sulit
bagi kita untuk bertemu pada hari-hari biasa.Selain itu juga kebiasaan saling
mengunjungi di hari raya lebaran antara keluarga , kerabat, tetangga,
teman-teman, kesemuanya pada dasarnya diperuntukkan untuk memperkuat hubungan
kita terhadap sesama manusia dalam rangka pembentukan kesalehan sosial dalam
diri kita.
Inilah
ibadah-ibadah serta tradisi-tradisi yang biasanya kita lakukan pada bulan
ramadhan dan syawal yang mungkin tanpa kita sadari kesemuanya bermuara pada
pembentukkan kesalehan pribadi dan kesalehan sosial pada diri kita.Kesalehan
pribadi dan Kesalehan sosial yang dibentuk melalui perbaikan dan penguatan
hubungan baik kepada Allah swt dan hubungan baik kepada Sesama manusia.Di kedua
bulan mulia ini manusia hendak diarahkan agar membentuk keseimbangan antara
kesalehan pribadi dan kesalehan sosial.Ini bertujuan agar manusia tidak hanya
melulu mengutamakan urusan yang bersifat duniawi daripada yang bersifat ukhrawi
dan juga sebaliknya tidak hanya melulu mengutamakan urusan yang sifatnya
duniawi daripada yang bersifat ukhrawi.
Hal ini
sebagaimana Firman Allah swt sbb.
وَابْتَغِ
فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ
إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
“Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash:
77)
Dan di dalam Rasulullah hadist riwayat Ibnu Asakir tentang
keseimbangan hidup didunia dan akhirat.
لَيْسَ بِخَيْرِ كُمْ
مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِاخِرَتِهِ وَلاَ اخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبُ
مِنْهُمَاجَمِيْعًا
فَاِنَّ
الدَّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْا كَلًّ عَلَى النَّاسِ
"Dari Anas
ra, bahwasannya Rasulullah Saw. telah bersabda, "Bukanlah yang terbaik
diantara kamu orang yang meninggalkan urusan dunianya karena (mengejar) urusan
akhiratnya, dan bukan pula (orang yang terbaik) orang yang menhinggalkan
akhiratnya karena mengejar urusan dunianya, sehingga ia memperoleh
kedua-duanya, karena dunia itu adalah (perantara) yang menyampaikan ke akhirat,
dan janganlah kamu menjadi beban orang lain."(HR. Ibnu Asakir).
Pada dasarnya ,
Allah swt dan Rasul-Nya mengajarkan pada kita agar menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhirat.Hendaknya setiap urusan keduniaan yang kita lakukan selalu mendukung
kita untuk mendapatkan kehidupan yang baik di akhirat nanti.Hal itu tentunya
dilakukan dengan mentawazunkan antara kesalehan pribadi dan kesalehan
sosial dalam bentuk memperbaiki dan
memperkuat hubungan baik Terhadap Allah (Hablumminnallah) dan Hubungan baik
terhadap sesama manusia (Hablumminannas).
Inilah sedikit
nasihat yang mungkin dapat penulis sampaikan , dan semoga dapat mendatangkan
kebaikan terutama untuk diri penulis pribadi dan pada diri setiap insan yang
membacanya.Tak lupa juga penulis memohon maaf dengan hati yang tulus jika
memang terdapat kesalahan dalam tulisan ini dan memohon kepada setiap insan
yang paham untuk memperbaiki kesalahan yang ada di dalam tulisan ini .Karena
Sesungguhnya Kebenaran datangnya dari Allah swt dan Kesalahan datang dari
pribadi penulis.
Akhirulkalam, di
hari yang penuh kemenangan ini penulis ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul
Fitri 1435. Semoga di hari kemenangan ini kita tetap istiqomah dalam ketaataan pada Allah swt.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H,
Taqoballahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum
Minal Aidzin wal faidzin
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Created By :
Amar Fatih,
1 Syawal 1435 H
28 Juli 2014
M
Daftar Bacaan :